Powered By Blogger

Sabtu, 06 Agustus 2011

laporan



BAB II

1.     Mesin bubut konvensional

Mesin bubut konvensional yang kami uraikan disini adalah mesin bubut yang mempunyai prinsip kerja yang sama halnya dengan mesin bubut yang lama maupun mesin bubut modern.
Bila perbedaannya hanya pada kepraktisannya. Misalnya disini kami mengambil contoh mesin bubut lama yang mana mesin ini menggunakan cakra bertingkat atau sabuk sehingga sewaktu mesin ini dijalankan dengan putaran yang agak tinggi tingkat perbedaannya berbeda dengan cara menyetelnya.
Untuk dapat lebih memahami tentang mesin bubut ,maka dapat dilihat dalam uraian dibawah ini. Mesin bubut ialah suatu mesin perkakas  dengan gerak utamanya berputar sebagai alat potong dengan pahat chisel prinsip kerjanya mesin bubut ini adalah pahat yang menyayat benda secara memanjang dan sedikit demi sedikit.
Ukuran mesin bubut banyak macamnya ada yang kecil dan sederhana dipasang pada meja sedangkan yang besar dilengkapi dengan kaki dan dipasang pada lantai dengan diikat dengan baut pengikat.



Pekerjaan yang dapat dilakukan pada mesin bubut adalah:
1.      Membubut lurus
2.      Membubut tirus
3.      Membubut alat
4.      Membubut bertingkat baik pada bagian luar maupun dalam
5.      Dan bubut bentuk



3
         

Gambar Mesin Bubut


          Kegunaan mesin bubut
Adapun kegunaan mesin bubut ini dalam bidang produksi adalah:
1.      Untuk membuat permukaan benda rata dan licin
2.      Untuk membuat benda kerja  menjadi sesuai dengan ukuran yang dibuat
3.      Untuk meratakan benda bulat seperti roda
4.      Untuk membuat ulir yang sesuai dengan ukuran standar ISO
          Cara kerja mesin bubut
Sudah dijelaskan bahwa mesin bubut adalah mesin yang cara kerjanya berputar dengan sumbu utama, yang berputar searah dengan jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Mesin bubut ini biasa melakukan pekerjaan dengan penyayatan benda sedikit demi sedikit hingga sampai benda kerja sesuai dengan yang diinginkan.

          Benda-benda yang biasa dibuat
Adapun benda-benda yang biasa dibuat dalam pengerjaan produksi adalah sebagai berikut:
4

1.   Membubut bertingkat
Persiapan:
Ø  Sediakan benda kerja yang sudah dibulatkan atau menurut ukuran
Ø  Pahat bubut sisi
Ø  Akat ukur jangka sorong atau deptemikrometer (micrometer kedalaman)


Langkah-langkah pengerjan:

Ø  Pasang dan jepitkan benda kerja pada cakram
Ø  Berilah tanda batas pada tiap-tiap tingkat untuk ini ukurklah dengan ekor jangka sorong dan gerakkanlah batas-batas tersebut dengan ujung pahat tersebut.
Ø  Pahat batas dipasang pada ujung mata pahat setinggi senter
Ø  Buat rata lurus bagian-bagian yang akan dikecilkan mulai dengan ujung kanan kekiri hingga pada tingkat yang ditentukan
Ø  Ukurlah panjang tingkat pertama dilanjutkan  tingkat kedua buatlah tingkat kedua ini sepanjang batas tingkat yang telah ditandai hingga mencapai besar diameter yang diminta. Periksa ukuran dengan jangka sorong panjang yang dibubut rata maupun diameternya.
Ø  Laksanakan lagi pembubutan lurus untuk tingkat yang ketiga dengan cara yang sama ukurlah panjang ddan diameter yang diminta
Ø  Kerjakanlah tingkat-tingkat yang berikutnya dengan cara yang sama seperti diatas
Ø  Pinggullah dengan pahat peminggul pada bagian sudut yang tajam dari tiap-tiap tingkat sekecil mungkin (min 2 mm)





5


2.         Membuat alur
Jika benda kerja dibuat bertingkat denagn jarak yang relative pendek atau akan dibuat alur sebelumnya harus sudah dibuat rata dan lurus sebesar dimeter luar yang dikehendaki pastikan pahat rata dengan pahat ulir  dan mulailah bekerja.
a.       Ukurlah jarak antara benda kerja sampai pada batas alur ditentukan lalu berikan tanda
b.      Jalankan mesin dan kenakan pahat alur hingga menyentuh  tanda batas yang akan dikerjakan
c.       Doronglah pahat alur sedikit demi sedikit kedalam benda kerja dengan memutar  eretan melintang hingga dalamnya alur tercapai
d.      Periksalah dalam alur dengan menggunakan jangka sorong atau micrometer kedalaman  dapat juga  dengan mengukur besarnya diameter bagian sela alur
Dalam membubut alur ini diusahakan  dalam penyayatan digunakan  pahat yang tajam bila lebar alur akan dibuat  jauh lebih besar dari mata pahat maka alur digerakkan kekanan dan kekiri sambil didorong maju dengan memutar eretan lintang kekanan setel lebih dahulu  pahat alur tegak lurus terhadap benda kerja tersebut lalu dari sisi ujung kanan pahat ditempelkan benda kerja buatlah angka nol lurus dengan garis tanda pada eretan atas.

             









6
             
          2.       Mesin las

                        Gambar





.           Pengertian las busur manual
Las busur manual ialah suatu proses penyambungan logam yang mencair dan berpadu akibat panas yang ditimbulkan oleh busur antara dua buah kutub.Satu kutub dihubungkan pada benda kerja dan kutub lain dihubungkan dengan elektroda.

Bila busur terbentuk , temperatur pada tempat yang kontak, naik kira-kira 6000°C.  Panas ini berada pada ujung elektroda. Logam mencair bersama-sama dengan ujung elektroda sehingga membentuk kawah yang kecil dan terjadilah rigi-rigi las.

Dalam waktu yang sama salutan / lapisan (fluks) juga mencair , memberikan gas pelindung disekeliling busur dan melindungi cairan logam dari udara luar. Kecepatan mencair dari logam dan elektroda ditentukan oleh besar arus listrik yang dipakai.
           



7

Peralatan Las Busur Manual
Peralatan las busur manual terdiri dari , alat-alat utama , alat-alat Bantu dan alat-alat keselamatan kerja.
1.   Alat-alat utama
Ø  Mesin las
Ø  Kabel las
Ø  Tang (jepitan) elektroda
Ø  Tang (jepitan) massa

2.   Alat-alat Bantu
Ø  Palu terak
Ø  Sikat kawat
Ø  Alat-alat penjepit
Ø  Alat-alat ukur gambar dan alat-alat potong
3.   Alat-alat keselamatan kerja
Ø  Kedok las atau helm las
Ø  Kacamata pengaman
Ø  Pakaian las
Ø  Lapis dada (apron) atau jaket las
Ø  Sarung tangan
Ø  Sepatu las

Alat-alat keselamatan kerja ini sudah dibahas secara khusus pada kegiatan belajar tentang keselamatan kerja las busur manual.

Alat-alat utama :
Mesin las pada garis besarnya dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
1.      Mesin las arus searah (DC Welder)
2.      Mesin las arus bolak balik (AC Welder)
3.      Mesin las AC DC (arus ganda)

           
8

Mesin las arus searah (DC Welder)
Pada umumnya mesin las arus searah mendapatkan sumber, tenaga listrik dari generator arus searah digerakakan oleh motor bensin , motor diesel dan motor listrik. Mesin las arus searah paling cocok untuk pekerjaan lapangan atau untuk bengkel-bengkel kecil yang mempunyai jaringan listrik. Pemasangan kabel-kabel las pada mesin las arus searah dapat diatur dibolak balik sesuai dengan keperluan pengelasan , ialah secara:
Ø  Pengkutuban langsung (Dirrect Current Stright Polarity / DCP )
Ø  Pengkutuban terbalik ( Dirrect Current Reverse Polaryty / DCRP




3.              Mesin Bor
Sebelum mengenal lebih lanjut tentang mesin bor disini dapat kami terangkan bahwa mengebor itu berasal dari bahasa belanda “Bor Machine” (mesin bor) yang mana mesin bor pada umumnya adalah suatu alat perkakas yang digerakkan oleh tenaga mesin ataupun tenaga manusia yang mana gerak dari mesin bor ini adalah berputar.

Mesin bor ini dapat disetel dengan cara memindahkan tali penghubung (sabuk) keroda-roda yang tersedia ataupun bila ingin menyetel dengan memindahkan kecepatan rendah ataupun tinggi harus dengan cara merubah atau memindahkan sabuk yang telah ditentukan. Sabuk berada pada cakra yang paling bawah. Hal ini dapat merubah putaran mesin bor ini dengan kedudukan kecepatan tinggi sabuk berada pada cakra atas ini menyatakan kedudukan mesin bor itu dalam keadaan kecepatan tinggi .

Untuk lebih memahami dan mengetahui kecepatan tentang putaran mesin bor juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus putaran sebagai berikut:

           



9



Mesin Bor dan jenis-jenisnya

Mesin Bor  (Drilling Machine)
Bor adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya memutar dan memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue sepanjang badan bor. Galur ini, yang dapat lurus atau heliks , disediakan untuk memungkinkannya lewatnya serpihan atau fluida pemotong . Meskipun bor pada umumnya memiliki dua galur , tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat galur , maka kemudian bor dikenal sebagai bor inti. Pengeboran semacam ini tidak dipakai untuk memulai sebuah lubang , melainkan untuk meluasan sebuah lubang atau menyesuaikan lubang yang telah dibor terlebih dahulu.

Gambar mesin bor
           



10

            Jenis-jenis Mesin Bor
Mesin bor dikelompokkam menurut konstruksi,umumnya :
1.   Mesin Bor Portable
2.   Mesin Bor Peka
Ø  Pasangan bangku
Ø  Pasangan lantai
3.   Mesin Bor Vertikal
Ø  Tugas ringan
Ø  Tugas berat
4.   Mesin Bor gang (kelompok)
5.   Mesin Bor radial
6.   Mesin Bor turret
7.   Mesin Bor spindle jamak
Ø  Unit tunggal
Ø  Jenis perpindahan
8.   Mesin Bor produksi otomatis
Ø  Meja pengarah
Ø  Jenis perpindahan
     9.   MesinBor lubang dalam

            Perkakas Mesin Bor
Perkakas sebagai kelengkapan mesin bor diantaranya ragum, klem set, landasan (blok parallel), pencekam mata bor, sarung pengurang, pasak pembuka, boring head.
Ø  Ragum
Ragum untuk mesin bor digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat akan dibor.
Ø  Klem Set
Klem set digunakan unutk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam dengan ragum.
Ø  Landasan (Blok Paralel)
Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus , untuk mencegah ragum  atau meja mesin turut terbor.
Ø  Pencekam Mata Bor
11
Digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk selindris. Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam tiga rahang.
Ø  Sarung Bor (drill socket,drill sleeve)
Sarung bor digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis.
Ø  Pasak Pembuka
Digunakan untuk melepas sarung pengurang dari spindle bor atau melepas mata bor dari sarung pengurang.
Ø  Boring Head
Digunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus maupun yang tidak tembus.

Ø  Mata Bor
Mata bor merupakan alat potong pada mesin bor , yang terdiri dari bor spiral, mata bor pemotong lurus , mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill) dan mata bor stelite.
Ø  Bor Spiral
Digunakan unutk pembuatan lubang yang diameternya sama dengan diameter mata bor.
Ø  Mata bor pemotong lurus
Digunakan untuk material yang lunak seperti kuningan , tembaga, perunggu dan plastic.
Ø  Mata Bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill)
Digunakan untuk membuat lubang yang relative dalam.
Ø  Mata Bor skop (spade drill)
Digunakan untuk material yang keras tetapi rapuh. Mata potong dapat diganti-ganti.
Ø  Mata bor stelite
Digunakan unutk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan . Mata bornya mempunyai  bentuk segitiga dan terbuat dari baja campuran yang tahan panas





12

4.     Mesin Gerinda

A.                 Permasalahan Penggerindaan
Permasalahan yang terjadi hampir semua proses penggerindaan adalah adanya kesukaran akibat kelalaian atau tidak ada keinginan untuk mengindahkan / menerapkan / melakukan  beberapa prinsip dasar atau informasi. Hal ini terutama disebabkan  oleh keterbatasan pengetahuan / wawasan dan kurang penguasaan teknik pengerjaan menggerinda  yang terbaik dari operator mesin gerinda itu sendiri . Terdapat lima hal yang harus selalu diperhatikan selama penggerindaan presisi yaitu:
1.      Mesin gerinda harus selalu bersih dan siap untuk dipakai.
2.      Penguasaan mesin ,cara menggunakan ,memilih speed,dan feed.
3.      Memilih batu gerinda yang sesuai dengan benda kerja .
4.      Batu gerinda harus dibalance dan selalu didressing.
5.      Mengenal masalah-masalah dan kesulitan dalam pekerjaan penggerindaan dan pemecahannya.


13
B.        Langkah-langkah yang harus diperhatikan pada operasi mesin gerinda
1.      Pelajari dan kuasailah penggunaan mesin ,handle, handwheel, graduasi harga nonius dan pengisian pemakaian micrometer.
2.      Periksa setiap titik –titik pelumasan, kemudian lihatlah jenis pelumasan dan banyaknya dengan tepat secara berkala.
3.      Periksa levelitas dan jenis minyak peluamas dibagian kpala gerinda (WHEEL HEAD), kepala tetap (WORK HEAD) dan tangki pelumas harus sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik mesin tersebut.
4.      Periksa pelumasan pada jalan luncur dan meja dari mesin setiap hari, pastikan semua bidang gesek jalan luncur/ meja terlumasi dengan baik.
5.      Hidupkan mesin sebelum penggerindaan dilakukan dan batu gerinda harus didressing terlebih dahulu.
6.      Periksa system pengiian hidrolik unutuk pemakanan memanjang dan melintang, keluarkan udara palsu dari sirkit rangkaian hidrolik sehingga mesin berjalan secara idle.
7.      Hindarkan batu gerinda dan kontaminasi dengan minyak pelumas
8.      Hindarkan sabuk penggerak (DRIVING BELT) dari minyak dan air
9.      Periksa kekencangan sabuk dan cacat / slip bias mengakibatkan cacat pada benda kerja.
10.  Bersihkan dan isi tangki air pendingin secara berkala sesuai  dengan rekomendasi bahan /jenis pekerjaan .

C.        Batu gerinda
Batu gerinda yang dipakai dalam suatu pekerjaan penggerindaan dibuat dalam bermacam-macam kombinasi terdiri dari ukuran butiran, struktur perekatan ,tingkat kekerasan butir,dan kemampuan asah/mengikis.
Semua informasi ini dapat kita ketahui dari beberapa catalog tentang batu gerinda yang dikeluarkan oleh setiap pabrik pembuatan batu grinda. Ada dua jenis bahan (ABRASIVE) yang banyak dipakai untuk berbagai batu grinda yaitu silicon carbide dan aluminium oxide, kedua-duanya dibuat dalam berbagai tingkatan atau butiran.
a.       SILICON CARBIDE dan ALUMINIUM OXIDE, kedua-duanya dibuat dalam berbagai tingkatan atau butiran.

14
b.      SILICON CARBIDE digunakan  untuk benda karja yanag keras, rapuh, baja tuang, material yang mudah dibentuk (Ductile material) seperti aluminium, kuningan, tembaga lunak dan lain-lain. Tanda khusus ditulis dengan huruf “C”.
c.       ALUMINIUM OXIDE dipakai untuk penggerindaan bahan yang kenyal seperti semua jenis steel (kecuali stainless stell) besi kasar, besi lunak dan kuningan yang keras dikenal dengan tanda “A”.
d.      Bentuk profil dari tiap jenis batu gerinda ada bermacam-macam, diantaranya dikenal bentuk mangkok (CUP) atau Piring (Saucer).

D.  Air Pendingan
Jika panas yang dihasilkan dari roses penggerindaan ternyata tidak ada pengaruh terhadap perubahan material, menurunnya kekerasan dan juga sisi potong dari batu gerinda tidak rontok tetap tajam, maka penggerindaan bisa dilakukan tanpa menggunakan cairan pendingin .
Akan tetapi jika dilahat adanya perubahan tersebut diatas, maka kita harus melakukan proses penggerindaan dengan menggunakan air pendingan . Tujuan dari penggunaan cairan pendingin ini adalah untuk mengalirkan panas yang terjadi dari gesekan antara permukaan potong batu gerinda dengan permukaan benda kerja. Suhu yang terjadi tergantung dari dalamnya pemakanan (deep of cut), gerak pemakanan memanjang (feed) dan lebar dari sisi potong batu gerinda  yaitu dengan mengalirkan cairan pendingin  secara teratur langsung kearah titik pemotongan dengan tekanan rendah.


           








15
            5.Mesin Sekrap
Mesin sekrap adalah mesin perata muka dengan ketelitian yang sangat diutamakan karena dalam pemasangan benda yang akan disekrap harus di waterpas untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka setiap menyekrap harus benar-benar rata.

Mesin sekrap ada dua macam :
  1. Mesin sekrap horizontal
  2. Mesin sekrap Vertikal
Mesin sekrap horizontal berguna untuk meratakan benda yang lurus dibuat rata atau bertingksat, sedangkan mesin sekrap vertical adalah mesin sekrap yang bergerak dari atas kebawah biasanya untuk membuat bantalan roda gigi tressing atau roda gigi besar lainnya.


    

16

Kegunaan mesin sekrap
Sudah dijelaskan mesin sekrap digunakan untuk meratakan ataupun membuat tingkat pemasanganpada bagian pengikat AS pada produksi pengolahan kelapa sawit dan mesin sekrap juga digunakan  untuk membuat mal pada roda gigi besar.   Mesin sekrap ini ada yang bergerak secara mendatar ada yang bergerak dari atas ke bawah.

          Cara kerja mesin sekrap
Adapun cara kerja mesin sekrap ini adalah melangkah secara mendatar dengan langkah 300 langkah, 500 langkah, 700 langkah sementara ada dari atas kebawah. Biasa digunakan untuk menyetel kepala kambing dan membuat roda gigi yang dipergunakan oleh industri dan konsumen lainnya.

         
Benda-benda yang dapat dikerjakan oleh mesin sekrap
Adapun benda yang disekrap untuk pembuatan yang sesuai dengan keinginan pasar adalah sebagai berikut:
Ø    Loading ramp
Ø    Tapak loading ramp
Ø    Menyekrap alas bertingkat
Ø    Menyekrap bantalan as lori dan lain-lain.
















17


Mesin Frais Konvensinal
1.         Fungsi Mesin Frais Konvensional
Mesin Frais Konvensional adalah mesin frais biasa , merupakan salah satu mesin perkakas untuk mengerjakan benda kerja dengan cara menyayat bahan selapis demi selapis . Penyayatan dilakukan oleh pisau frais yang berputar pada poros utama dengan sumbu mendatar, tegak atau miring dan berputar dengan arah kanan searah dengan jarum jam atau dengan sumbu berlawanan dengan arah jarum jam.
Benda kerja dijepit dengan menggunakan klem, ragum, cekam rahang tiga, atau dijepit diantara dua center kepala pembagi yang dipasang pada meja frais.
Meja Frais yang dipasang pada sadel mesin dapat bergerak kearah memanjang dengan kecepatan tertentu baik secara otomatis. Sadel mesin dipasang diatas lutut mesin (knee) yang dapat bergerak kearah melintang, sedangkan knee itu sendiri dapat bergerak kearah tegak, naik turun dengan ketinggian tertentu.
Benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin frais konvensional , yaitu alat-alat mesin yang terdiri atas pengerjaan :

Ø  Bidang rata
Ø  Alur-alur (spie, alur ekor burung)
Ø  Bidang miring
Ø  Pembuatan roda gigi
Ø  Bentuk-bentuk khusus lainnya









18

2.         Macam-macam Mesin Frais Konvensional
Ditinjau dari konstruksi sumbu utama dan meja mesin, mesin frais konvensional terdiri atas :
1.      Mesin hrais horizontal
2.      Mesin frais universal
3.      Mesin frais vertikal
4.      Mesin Frais CNC
1.         Mesin Frais Horizontal
Mesin Frais yang poros utamanya mempunyai sumbu horizontal dengan meja yang dapat bergerak kearah memanjang, melintang, dan tegak. Pisau fraisnya dipasang pada poros utama yang mempunyai sumbu horizontal dengan putaran kiri atau kanan dalam posisi yang tetap (Lihat gambar) di bawah ini :




19

2.         Mesin Frais Universal
Seperti halnya mesin frais horizontal , mesin frais universal mempunyai meja yang dapat bergerak kearah memanjang, melintang, dan tegak. Mejanya juga dapat berputar dengan sudut tertentu, sehingga dengan mesin frais universal ini dapat kita megefrais roda-roda gigi miring (heliks). Mesin frais universal dapat dilihat pada gambar dibawah ini:



  
           




20

3.         Mesin Frais Vertikal
Mesin frais vertical yaitu mesin frais dengan sumbu utama vertical. Pisau fraisnya dipasang pada ujung spindle dengan putaran kekiri atau kekanan. Mesin frais vertical ini terdiri atas :
Ø  Mesin frais vetikal dengan kepala tetap
Ø  Mesin frais vertikal dengan kepala yang dapat diputar / dimiringkan
Ø  Mesin frais vertikal dengan kepala yang dpat diputar dengan lengan yang dapat digeser kearah melintang (Frais Om-universal)
Ø  Mesin frais vertical dengan kepala yang dapat bergerak vertical.
Ø  Mesin frais vertikal dengan meja putar
Mesin Frais vertical tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.





21
3.         Bagian-bagian Utama Mesin Frais
Bagian-bagian utama mesin frais terdiri atas :
Ø  Meja mesin
Ø  Sadel
Ø  Lutut mesin (knee)
Ø  Kolom atau rumah mesin
Ø  Akas mesin
Ø  Lengan
Ø  Spindel
Ø  Motor penggerak
Ø  Lemari roda gigi transmisi (gear box)
Ø  Tombol-tombol dan handel pengontrol
Ø  Pompa air pendingin

1.         Meja mesin
Meja mesin frais dapat digerakkan kearah memanjang (kekiri atau kenana)dengan cara memutar eretan frais, baik secara manual maupun secara otomatis dengan kecepatan tertentu. Pada meja frais inilah dipasang benda kerja dengan menggunakan alat-alat penjepit, klem, ragum mesin, cekam rahang tiga, atau dijepit diantara dua senter kepala pembagi.
2.         Sadel
Sadel dipasang diantara meja mesin dan lutut mesin yang mempunyai fungsi untuk penyangga meja agar dapat bergerak, baik secara manual maupun secara otomatis.
Pada mesin faris horizontal, sadelnya tidak dapat diputar sehingga mejanya bergerak kearah memanjang dengan sudut tegak lurus terhadap sumbu melintang.

3.         Lutut Mesin (knee)
Lutut mesin dipasang pada kolom (rumah mesin)  dan disangga oleh batang ulir yang dapat digerakkan kearah vertical naik atau turun baik secara manual  (dengan memutar engkol) maupun secara otomatis.

4.         Kolom (rumah Mesin)
Kolom atau rumah mesin berfungsi untuk menyangga hampir semua komponen mesin frais agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
22

5.         Alas mesin atau kaki mesin
Alas mesin atau kaki mesin adalah bagian dari mesin frais yang menyangga seluruh beban mesin yang tertumpu pada kolom dan lutut mesin. Alas mesin dilengkapi dengan lubang-lubang baut angker. Pada alas mesin bagian atas terdapat alas yang dapat menampung cairan pendingin.

6.         Pompa Air Pendingin
Pompa air pendingin digerakkan oleh puli atau roda rantai dari motor penggerak keporos pompa. Air pendingin diisap dari rongga yang berada dibawah las mesin, kemudian ditekan kebenda kerja.


7.         Motor Penggerak
Untuk menggerakkan atau memutarkan spindle utama, diperlukan motor penggerak. Karena motor penggerak mempunyai  putaran yang tetap sedangkan spindle mempunyai putaran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan, maka daya atau putaran ini ditransmisikan dari motor penggerak ke spindel melalui roda-roda gigi transmisi atau sabuk transmisi . Motor penggerak juga digunakan untuk menggerakkan knee, sadel, dan meja frais secara otomatis melalui roda gigi dan ulir transmisi.

8.         Spindel
Spindel atau poros utama mesin frais mempunyai posisi sumbu yang seuai dengan jenis mesin fraisnya yaitu sebagai beikut:
Ø  Untuk mesin horizontal ,posisi spindelnya mendatar dan kedudukan pisau fraisnya tidak dapat digeser sewaktu mesin frasis beroperasi , begitu juga untuk mesin frais universal.
Ø  Untuk mesin frais vertical, posisi spindelnya dalam keadaan tegak dan pisau frais dipasang pada ujung spindle atau arbor pada posisi yang tetap.
Ø  Mesin frais vertical dengan jenis kepala, sumbu spindelnya dapat diputar tegak atau miring, posisinya juga dapat digeser kearah melintang.


23

4.         Alat-alat Penjepit Benda Kerja
Salah satu keberhasilan dalam pekerjaan pengefraisan ketepatan menggunakan alat-alat penjepit benda kerja yang sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan difrais. Untuk benda kerja yang besar dengan pengefraisan yang rata, berbeda cara menjepitnya dengan benda kerja yang kecil bentuknya yang teratur, bulat, segi empat, bertingkat, dan semacamnya.  Begitu juga alat-alat untuk menjepit benda kerja yang berbentuk roda gigi, ini memerlukan penjepit yang khusus.
Alat-alat benda ketja yang dipakai pada mesin frais tersebut adalah sebagai beikut:
Ø  Klem dan kelengkapannya
Ø  Blok siku dengan kelengkapannya
Ø  Blok vee dan kelengkapannya
Ø  Ragum mesin dan macam-macamnya
Ø  Kepala pembagi dan kelengkapannya




























24